Jumat, 27 Mei 2011

SEPENGGAL CINTA UNTUK GENERASIKU ( KENANGAN UNTUK KAPMI)


Banyak sudah kisah yang tertinggal. Semua jadi satu kenangan. Seorang sahabat pergi arungi mimpi. Wahai kawan cepatlah berlabuh. Mimpimu kini telah kau dapati. Tak ada satupun yang mengganggu "Kau Bernyanyi". (Surat Jalan Untuk Sahabatku KAPMI Timur angkatan 6)
Cuplikan lagu Tipe- x membawaku jauh melayang.Kembali mengenang persahabatan indah. Sudah empat tahun berlalu, masih saja kisah belum habis. Sekedar lupa pun sulit. Terlalu banyak kenangan dan suka duka bersama pengurus KAPMI angkatan 2005 – 2006.
Semua berawal dari sebuah surat. Aku memutuskan mengikuti agenda Daurah Marhalah 1. Sebuah tempat tak asing, masjid Al Azhar yang kelak jadi sumber seribu kenangan. Mulai dari agenda rapat, kegiatan KAPMI dan tempat mabit.
Daurah Marhalah adalah sebuah kegiatan pengaderan awal masuk organisasi KAPMI. Aku masih ingat bagaimana acara itu membuat diriku takjub. Suara takbir menggema membakar semangat peserta. Ketika malam, kaki letih tidak dirasa. Sebab mendengar betapa syahdu bacaan imam Qilamul Lail. Satu yang membekas, bagaimana sentuhan pertama pengurus KAPMII.Mereka tak segan mengajak adiknya berbincang – bincang. Tidak ada jarak bertajuk senioritas.
Terus berlanjut, kegiatan DM2 di Puncak. Wuih… bener –bener menguji nyali. Ada outbond push up berjamaah. Maen bentengan, dan mendaki puncak. Pegel banget kaki, tapi seru dan menyenangkan. Lah gimana gak pegel? Suruh jalan kaki sekitar tiga kilo. Ketika sampai, langsung suruh membuatkan tenda. Eh akhwatnya minta buatin tenda pula. Repotnya tenda peserta ikhwaan tidak terbawa semua.Menyerah?gak donk. Kita terpaksa buat tenda dadakan. Seadanya saja. Hanya bekal kayu dan terpal. Wuih mulai kerasa ukhuwahnya.
Pas outbond mendaki puncak. Beberapa alumni ikut membantu. Bantu marahin peserta maksudnya. Lucu soalnya aturannya. Kalo peserta ada yang tertinggal, teman yang sampai atas harus turba (turun ke bawah). Sebaliknya, jika ada peserta tertinggal di sungai bawah. Mereka kudu wajib kecipratan marah, karena dianggap lamban. Oh ya, mendaki puncaknya via sungai loh. Marahkah kami sebagai peserta?.. ya marahlah, dongkol tepatnya. Gimana gak kesel, sebentar – sebentar kena marah. Alumni ikhwan pasang muka serem deh. Hehehe…  Di kemudian hari, aku mendapat hikmahnya. Dakwah itu, butuh kebersamaan. Mengapa panitia buat aturan itu?. Semata memupuk militansi dan ukhuwah peserta.


Banyak acara yang seru DM2 KAPMI itu. Misalnya, push up berjamaah. Kita sebagai peserta diajari bagaimana beramal jamai. Dakwah gak bisa sendirian bos. Satu kena, semua kena. Ada juga aturan jaga tujuh butir beras. Hilang sebutir, wajib push up bareng. Belum lagi berita duka, dimana seorang senior akhwat robek kakinya. Perkaranya, dia terjatuh ketika outbond mendaki sungai.
Materi juga menyegarkan, bagi yang gak ikut nyesel deh. Pagi sekali, baru kelar qilamul lail. Jam berdetak, bergerak ke pukul lima pagi. Semua berkumpul di ruangan kecil. Mereka bersiap mendengarkan materi. What???. Materi subuh hari, bayangin aja. Gak heran sebagian teman mengantuk. Tak jadi soal. Panitia tetap melanjutkan acara. Ups…bocoran aja, pesertanya nih kegiatan 14 orang pejuang, 4 akhwat tangguh dan 10 ikhwan perkasa.
Sebuah kebersamaan nan indah. Ketika DM 2 usai, pertemuan wajah dan hati tetap terjadi. Sangat terasa banyak kenangan tertinggal. Mulai dari pembentukan pengurus, belum sebulan sudah ditinggal personel. Seorang ikhwan dan akhwat memtuskan mundur.  Rayuan sudah dilancarkan, berharap mereka kembali bergabung. Tapi sikap mereka tetap mundur. Kami bersedih, tapi dakwah harus terus berjalan.
Kenangan mendalam adalah bagaimana sulitnya mencari tempat rapat. Sekali rapat harus muter mencari masjid. Maklum secret kurang mencukupi. Ketika kegiatan program pelajar masa depan, wuih terasa membekas banget tuh. Pas malam, semua panitia sibuk mabit mempersipakan acara. Spanduk dibuat seadanya, cukup kain dan kertas temple. Eh gak disangka, aps pagi baru terasa anehnya. Acara baru berjalan setengah hari, spanduk berguguran,, Hiks hiks,,,
Terus pas demonstrasi. Banyak peristiwa gokil nan lucu. Mulai aksi di DPR pake format upacara.  Pulang sibuk ngurus perlangakapan aksi. Rapatnya yang kadang sampai malam. Infak pengurus buat beli air mineral. Kadang malah sibuk ngurus adek kelas ikut aksi. Ya namanya pelajar, baru belajar aksi. Wajar model aksinya aneh – aneh.
Peristiwa lain, pas seorang akhwat sakit dan repotnya banyak ikhwan gak tahu. Ketika sampai beritanya, sudah ada di rumah sakit tuh akhwat. Wuih,,, ternyata lambungnya bermasalah. Kami pun dipaksa kehilangan salah satu mujahidah. Perpisahan itu sangat menyakitkan, tapi mau tak mau hars diterima. Rumah sang akhwat banjir air mata. Ketika sang akhwat minta dinyanyikan lagu perjuangan “ majulah sahabat mulia. Berpisah bukan akhir segalanya. Lepas jiwa terbang mengangkasa. Cita kita tetap satu jua, cita kita tetap satu jua. Bidadari nan bermata jeli. Menyongsong dengan wajah berseri. Sahabat kami rela kau pergi. Jihad kita kan terus bersemi.


Pernah suatu waktu aku membayangkan, Andai waktu dapatd iputar ulang, ingn sekali kembali mengulangnya. Kembali berjuang dk dakwah pelajar. Bersama KAPMI meraih prestasi organisasi dan akademis. Bicara akademis, duh malu sih, Tapi menurutku, di sekolah aku gak jelek - jelak amat nilainya. Meski hanya dapat label, " murid lulus Ujian Nasional". Maklum, selama sekolah kebanyakan ngabur ke acara rohis atau KAPMI. Jadi agak keteteran deh, tapi santai aja. Masih sempet belajar dan gak bolos skeolah kok. 
Ups……… yang menyakitkan. Dia pergi pas mau ujian nasional. Tapi toh takdir berkata lain, dia sembuh di luar perkiraan. Dan kembali mendarat di Jakarta. Bergabung bersama barisan kaptim angkatan 6 kembali. Cerita ukhwuah lain, masih banyak. Mungkin laen kali bisa diceritakan.

Untuk sebuah generasi 
Dalam naungan ilahi 
Perjuangannya takkan pernah henti
Menegakkan izzah Islam di negeri ini

Untuk generasi Rabbani
Jihadnya tak pernah mati
Berlandaskan cinta suci yang sejati
Ukhuwah fillah tumbuh subur abadi 

Satukan visi, satukan misi
Kesatuan Aksi Pelajat Muslim Indonesia
Bangun potensi, raih prestasi 
Bersama kita membangun nusa dan bangsa

Satukan Aksi, wujudkan mimpi
Kerahkan semua potensi yang ada di diri
Bangun harapan tuk masa depan 
Bersama Allah kita songsong kejayaan 

Tidak ada komentar: